LIAR BULUNGAN, JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL 2015
Setelah sukses dengan sesi event pertamanya, JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL #1 / JGCF #1 yang digelar pada 15 Juni 2014 bertempat di Outdoor Bulungan – Jakarta Selatan, dengan line-up band-band grindcore nasional nan-bahaya, diantaranya adalah BLOODY MORTIR, SYSTEM TERROR, DETHKROKODIL, PUKAT HARIMAU, ANCAMAN, JIGSAW, PROLETAR, DEADLY WEAPON, BERSIMBAH DARAH, BRAIN SUCK, COSMIC VORTEX, DEAD VERTICAL, MESIN TEMPUR DAN TENGKORAK, perhelatan JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL kembali digelar di tempat yang sama pada minggu lalu, tepatnya 5 April 2015.
Performance :
JAKARTA
GRINDCORE FESTIVAL 2015 sanggup membius metalhead lokal khususnya, dengan
line-up band nasional yang mereka suguhkan. Nampaknya panitia juga mempunyai
konsep lain pada JGCF#2 ini, terlihat ada lima sosok peran seni yang ikut
menghibur audience dengan berjalan ala karakter umum zombie di arena moshpit:
dua pocong, satu kunti, satu suster dan satu tuyul. Namun, ada juga beberapa
perempuan yang ketakutan ketika dihampiri oleh salah satu peran seni tersebut,
sebut saja kunti yang ternyata adalah seorang pria dan berdandan sebagai setan
perempuan. Sayangnya, saya tak sempat mengambil foto-foto mereka. Menurut
informasi yang saya dapat dari official twitter @jkt_grindfest, dan sebelumnya
saya tanyakan langsung usai acara, namun pihak panitia belum bisa memberikan
informasinya terkait jumlah total penonton yang hadir, terhitung hingga akhir
acara, ada sekitar 2500 metalhead yang datang meliar pada perhelatan ini.
Dari pantauan twitter official JGCF dan informasi rekan saya, open gate
pada pukul 14:00, pada jam ini arena mosphit sudah terlihat mulai ramai
dipadati metalhead. Dan ternyata diluar gerbang masuk banyak metalhead yang
sudah datang, namun masih menyibukkan dirinya diluar gerbang venue. Entah itu
sekedar melihat-lihat merchandise dari teman-teman lapak, ngobrol ngalor
ngidul, maupun menunggu teman-temannya yang masih dalam perjalanan. Enam line-up
pertama adalah METAMOR, GOADS, TRENCH HORROR, MUNTAH KAWAT, EXTREME DECAY, dan
SPEEDY GONZALES. Beberapa band asal Jakarta ada sosok perempuan sebagai
personilnya. Sementara itu, ada satu line-up JGCF #2 yang batal dan berhalangan
hadir, karena salah satu personil mereka dirawat di salah satu rumah sakit
daereh Puwokerto, ya mereka adalah PERNICIOUS HATE. Band ini juga mengumumkan
atas peristiwa yang membuat mereka tidak dapat menghadiri JGCF #2 melalui akun
facebooknya https://www.facebook.com/PERNICIOUSHATE?fref=ts# .
Pada
line-up ke-enam,dimana saya baru tiba di lokasi, Outdoor Bulungan mulai dipadati oleh teman-teman metalhead
yang datang hingga menjelang break maghrib dan ditutup oleh line-up ketujuh
“GRIND CHACHACHA” dari pulau Bali, yang setelahnya telah melakukan prepare
adalah salah satu band dari Bandung, yep, TOLAK TUNDUK.
Sang
vokalis tak banyak basa-basi nampaknya, mereka terus lanjut dengan tak banyak
spasi pada tiap lagu yang mereka bawakan. Metalhead
semakin bergairah untuk meliar mengikuti pacuan distorsi dan hentakan drum dari
penampilan TOLAK TUNDUK ini. Kemudian disusul oleh band Grindcore yang
beranggotakan dari dua personil pria dan dua personil wanita, dimana penggagas
band G.A.S sendiri merupakan gitaris dari salah satu legenda grindcore
Indonesia, Tengkorak, beliau adalah Om Samier.
Penampilan dari G.A.S
sedikit memberi nuansa berbeda dari band-band sebelumnya, penguasaan vokalis
yang nampak apik nan geram dari “sosok wanita” berkesan liar dengan
lontaran kalimat-kalimat kerasnya yang penuh pesan dan makna kritik sosial dan
pemerintahan bejad.
Sementara dibelakang soundman, terdengar beberapa kumpulan metalhead yang
sesekali meneriaki SARI ASYERA sang vokalis, pada spasi komunikasinya dengan
audience, terdengar kalimat “Sari I love u”, “Sari aduhai”, disusul dengan tawa
kecil usai lontaran kalimat nyleneh penuh candaan tersebut. Dari beberapa lagu
yang dibawakannya, sempat mengalami kendala audio yang tiba-tiba mati dan
hening tanpa suara pada satu lagu, crew Grindfest bertindak cepat untuk
mengatasi masalah tersebut, salute!!!!. Usai problem solving, G.A.S kembali
mengulang lagunya yang terpotong, “Reformasi Palsu”. Cover salah satu lagu dari
Tengkorak dan Napalm Death juga dibawakan oleh band ini.
Sebelum
menuju line-up terakhir, satu lagi band asal Bandung menghajar stage dengan
Trio-man dari RAJASINGA. Perpaduan vocal sang gitaris dan pemain bass
dengan tempo yang berbeda, cukup memberikan energi audience ikut menyanyikan
lagu-lagu yang mereka bawakan.
Tak
tertinggal, lagu ‘MARI BERPESTA” dinyanyikan dengan diikuti dari awal oleh
beberapa penonton yang hafal akan lirik lagu tersebut hingga selesai. Band yang
baru saja merilis ulang satu albumnya di tahun 2012, “Rajagnaruk” dalam format
digipack ini, mengambil durasi cukup lama pada JGCF #2. Sebagian metalhead yang
berada di depan stage, berganti mundur dari moshpit untuk sejenak beristirahat
sebelum NOXA menutup festival ini.
Flyer MARYLAND DEATHFEST 13 |
Usai performance dari Rajasinga, sang MC Siluman yang merupakan peternak setan
ini memanfaatkan waktu untuk menyapa kembali penonton.:) Dengan gaya yang khas
dan memang memiliki karakter kuat seorang Master of Ceremony, di selah
waktunya, ia memberi tahu bahwa band yang akan menutup JGCF #2 ini adalah salah
satu band grindcore nasional yang namanya sudah tak asing lagi, serta sudah
menjajahkan perjalanannya di kiprah metal international. Allay Error juga
menyampaikan bahwa, NOXA akan tampil pada salah satu event international di
Amerika, tanggal 22 Mei 2015, yaitu MARYLAND DEATHFEST #13 yang digelar selama
empat hari, dari 21 maret hingga 24 maret 2015.
Ditutup
dengan “Sinetron Sucks”, NOXA undur diri mengucapkan terimakasih, dan
sebelum lagu terakhir di selah waktunya pada setiap spasi lagu yang dibawakan,
Om Tony yang kerap disapa TOGE sesekali nyletuk ucapan nyleneh untuk sedikit
fariativ guna menghibur audience dengan lelucon kecilnya.
Best Regards…\m/
“Sampai jumpa di JGCF tahun
depan”, oleh @jkt_grindfest
Ditulis oleh : Tri Andoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar