Minggu, 12 April 2015

Liar Bulungan, Jakarta GrindCore Festival #2

LIAR BULUNGAN, JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL 2015



    Setelah sukses dengan sesi event pertamanya, JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL #1 / JGCF #1 yang digelar pada 15 Juni 2014 bertempat di Outdoor Bulungan – Jakarta Selatan, dengan line-up band-band grindcore nasional nan-bahaya, diantaranya adalah BLOODY MORTIR, SYSTEM TERROR, DETHKROKODIL, PUKAT HARIMAU, ANCAMAN, JIGSAW, PROLETAR, DEADLY WEAPON, BERSIMBAH DARAH, BRAIN SUCK, COSMIC VORTEX, DEAD VERTICAL, MESIN TEMPUR DAN TENGKORAK, perhelatan JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL kembali digelar di tempat yang sama pada minggu lalu, tepatnya 5 April 2015.


Performance :
GRIND CHACHACHA reverbnation.com/grindchachacha  Bali
TOLAK TUNDUK reverbnation.com/tolaktunduk Bandung

     JAKARTA GRINDCORE FESTIVAL 2015 sanggup membius metalhead lokal khususnya, dengan line-up band nasional yang mereka suguhkan. Nampaknya panitia juga mempunyai konsep lain pada JGCF#2 ini, terlihat ada lima sosok peran seni yang ikut menghibur audience dengan berjalan ala karakter umum zombie di arena moshpit: dua pocong, satu kunti, satu suster dan satu tuyul. Namun, ada juga beberapa perempuan yang ketakutan ketika dihampiri oleh salah satu peran seni tersebut, sebut saja kunti yang ternyata adalah seorang pria dan berdandan sebagai setan perempuan. Sayangnya, saya tak sempat mengambil foto-foto mereka. Menurut informasi yang saya dapat dari official twitter @jkt_grindfest, dan sebelumnya saya tanyakan langsung usai acara, namun pihak panitia belum bisa memberikan informasinya terkait jumlah total penonton yang hadir, terhitung hingga akhir acara, ada sekitar 2500 metalhead yang datang meliar pada perhelatan ini. 
     Dari pantauan twitter official JGCF dan informasi rekan saya, open gate pada pukul 14:00, pada jam ini arena mosphit sudah terlihat mulai ramai dipadati metalhead. Dan ternyata diluar gerbang masuk banyak metalhead yang sudah datang, namun masih menyibukkan dirinya diluar gerbang venue. Entah itu sekedar melihat-lihat merchandise dari teman-teman lapak, ngobrol ngalor ngidul, maupun menunggu teman-temannya yang masih dalam perjalanan. Enam line-up pertama adalah METAMOR, GOADS, TRENCH HORROR, MUNTAH KAWAT, EXTREME DECAY, dan SPEEDY GONZALES. Beberapa band asal Jakarta ada sosok perempuan sebagai personilnya. Sementara itu, ada satu line-up JGCF #2 yang batal dan berhalangan hadir, karena salah satu personil mereka dirawat di salah satu rumah sakit daereh Puwokerto, ya mereka adalah PERNICIOUS HATE. Band ini juga mengumumkan atas peristiwa yang membuat mereka tidak dapat menghadiri JGCF #2 melalui akun facebooknya https://www.facebook.com/PERNICIOUSHATE?fref=ts# .
Pada line-up ke-enam,dimana saya baru tiba di lokasi, Outdoor Bulungan mulai dipadati oleh teman-teman metalhead yang datang hingga menjelang break maghrib dan ditutup oleh line-up ketujuh “GRIND CHACHACHA” dari pulau Bali, yang setelahnya telah melakukan prepare adalah salah satu band dari Bandung, yep, TOLAK TUNDUK.
 
    Sang vokalis tak banyak basa-basi nampaknya, mereka terus lanjut dengan tak banyak spasi pada tiap lagu yang mereka bawakan. Metalhead semakin bergairah untuk meliar mengikuti pacuan distorsi dan hentakan drum dari penampilan TOLAK TUNDUK ini. Kemudian disusul oleh band Grindcore yang beranggotakan dari dua personil pria dan dua personil wanita, dimana penggagas band G.A.S sendiri merupakan gitaris dari salah satu legenda grindcore Indonesia, Tengkorak, beliau adalah Om Samier. 
Penampilan dari G.A.S sedikit memberi nuansa berbeda dari band-band sebelumnya, penguasaan vokalis yang nampak apik nan geram dari “sosok wanita” berkesan liar dengan lontaran kalimat-kalimat kerasnya yang penuh pesan dan makna kritik sosial dan pemerintahan bejad.
 
 
      Sementara dibelakang soundman, terdengar beberapa kumpulan metalhead yang sesekali meneriaki SARI ASYERA sang vokalis, pada spasi komunikasinya dengan audience, terdengar kalimat “Sari I love u”, “Sari aduhai”, disusul dengan tawa kecil usai lontaran kalimat nyleneh penuh candaan tersebut. Dari beberapa lagu yang dibawakannya, sempat mengalami kendala audio yang tiba-tiba mati dan hening tanpa suara pada satu lagu, crew Grindfest bertindak cepat untuk mengatasi masalah tersebut, salute!!!!. Usai problem solving, G.A.S kembali mengulang lagunya yang terpotong, “Reformasi Palsu”. Cover salah satu lagu dari Tengkorak dan Napalm Death juga dibawakan oleh band ini.
Sebelum menuju line-up terakhir, satu lagi band asal Bandung menghajar stage dengan Trio-man dari RAJASINGA. Perpaduan vocal sang gitaris dan pemain bass dengan tempo yang berbeda, cukup memberikan energi audience ikut menyanyikan lagu-lagu yang mereka bawakan.

Tak tertinggal, lagu ‘MARI BERPESTA” dinyanyikan dengan diikuti dari awal oleh beberapa penonton yang hafal akan lirik lagu tersebut hingga selesai. Band yang baru saja merilis ulang satu albumnya di tahun 2012, “Rajagnaruk” dalam format digipack ini, mengambil durasi cukup lama pada JGCF #2. Sebagian metalhead yang berada di depan stage, berganti mundur dari moshpit untuk sejenak beristirahat sebelum NOXA menutup festival ini.
Flyer MARYLAND DEATHFEST 13
            Usai performance dari Rajasinga, sang MC Siluman yang merupakan peternak setan ini memanfaatkan waktu untuk menyapa kembali penonton.:) Dengan gaya yang khas dan memang memiliki karakter kuat seorang Master of Ceremony, di selah waktunya, ia memberi tahu bahwa band yang akan menutup JGCF #2 ini adalah salah satu band grindcore nasional yang namanya sudah tak asing lagi, serta sudah menjajahkan perjalanannya di kiprah metal international. Allay Error juga menyampaikan bahwa, NOXA akan tampil pada salah satu event international di Amerika, tanggal 22 Mei 2015, yaitu MARYLAND DEATHFEST #13 yang digelar selama empat hari, dari 21 maret hingga 24 maret 2015.







 Ditutup dengan “Sinetron Sucks”, NOXA undur diri mengucapkan terimakasih, dan sebelum lagu terakhir di selah waktunya pada setiap spasi lagu yang dibawakan, Om Tony yang kerap disapa TOGE sesekali nyletuk ucapan nyleneh untuk sedikit fariativ guna menghibur audience dengan lelucon kecilnya.

Best Regards…\m/

“Sampai jumpa di JGCF tahun depan”, oleh @jkt_grindfest



Ditulis oleh : Tri Andoko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar